Recent News
Kami Menjual Credit Real IMVU Legal termurah dengan Harga sebagai Berikut :
13000 Credit = Rp 50.000 (Bank Tranfer)
23000 Credit = Rp 70.000 (Bank Tranfer)
27000 Credit = Rp 100.000 (Bank Tranfer)
KAMI JUGA MELAYANI PEMBELIAN DALAM JUMLAH BESAR! DAPATKAN DISKON NYA.
(NB : HARGA SEWAKTU-WAKTU BISA BERUBAH)
CARA PEMBELIAN MELALUI SMS :
Ketik : Jumlah Credit(Spasi)Nama Avatar Kirim ke : 082185056837
Contoh : 27K(Spasi)Greenmon Kirim ke : 082185056837 Atau 085764947162
Via Handphone : 089631237547 (Ready Stock/Call Only Or SMS)
berita × kehidupan × Lampung × Pringsewu
Salah
satu hal yang paling sentral dalam psikologi kepribadian bahkan dalam
ilmu psikologi itu sendiri adalah mengenai pengukuran kepribadian.
Pengukuran kepribadian adalah salah satu metode untuk melihat dan
mendeskripsikan kepribadian seseorang. Pengukuran kepribadian selama
ini ada beberapa metode yang sering di gunakan.
Sifat kepribadian biasa diukur melalui angka
rata-rata pelaporan dari (self-report) kuesioner kepribadian (untuk
sifat khusus) atau penelusuran kepribadian seutuhnya (personality
inventory, serangkaian instrumen yang menyingkap sejumlah sifat). Ada
beberapa macam cara untuk mengukur atau menyelidiki kepribadian.
Berikut
ini ada beberapa metode pengukuran kepribadian:
Observasi
Direct
Observasi direct berbeda dengan observasi biasa.
Observasi direk mempunyai sasaran yang khusus , sedangkan observasi
biasa mengamati seluruh tingkah laku subjek. Observasi direct memilih
situasi tertentu, yaitu saat dapat diperkirakan munculnya indikator
dari ciri-ciri yang hendak diteliti, sedangkan observasi biasa
mungkin tidak merencanakan untuk memilih waktu.
Observasi direct diadakan dalam situasi
terkontrol, dapat diulang atau dapat dibuat replikasinya. Misalnya,
pada saat berpidato, sibuk bekerja, dan sebagainya.Ada tiga tipe
metode dalam observasi direct yaitu:
Time
Sampling Method
Dalam
time sampling method, tiap-tiap subjek diselidiki pada periode waktu
tertentu. Hal yang diobservasi mungkin sekadar muncul tidaknya
respons, atau aspek tertentu.
Incident
Sampling Method
Dalam
incident sampling method, sampling dipilih dari berbagai tingkah laku
dalam berbagai situasi. Laporan observasinya mungkin berupa
catatan-catatan dari Ibu tentang anaknya, khusus pada waktu menangis,
pada waktu mogok makan, dan sebgainya. Dalam pencatatan tersebut
hal-hal yang menjadi perhatian adalah tentang intensitasnya, lamanya,
juga tentang efek-efek berikut setelah respons.
Metode
Buku Harian Terkontrol
Metode
ini dilakukan dengan cara mencatat dalam buku harian tentang tingkah
laku yang khusus hendak diselidiki oleh yang bersangkutan sendiri.
Misalnya mengadakan observasi sendiri pada waktu sedang marah. Syarat
penggunaan metode ini, antara lain, bahwa peneliti adalah orang
dewasa yang cukup inteligen dan lebih jauh lagi adalah benar-benar
ada pengabdian pada perkembangan ilmu pengetahuan.
Wawancara
(Interview)
Menilai kepribadian dengan wawancara (interview)
berarti mengadakan tatap muka dan berbicara dari hati ke hati dengan
orang yang dinilai. Dalam psikologi kepribadian, orang mulai
mengembangkan dua jenis wawancara, yakni:
Stress
interview
Stress
interview digunakan untuk mengetahui sejauh mana seseorang dapat
bertahan terhadap hal-hal yang dapat mengganggu emosinya dan juga
untuk mengetahui seberapa lama seseorang dapat kembali menyeimbangkan
emosinya setelah tekanan-tekanan ditiadakan. Interviewer ditugaskan
untuk mengerjakan sesuatu yang mudah, kemudian dilanjutkan dengan
sesuatu yang lebih sukar.
Exhaustive
Interview
Exhaustive
Interview merupakan cara interview yang berlangsung sangat lama;
diselenggarakn non-stop. Cara ini biasa digunakan untuk meneliti para
tersangka dibidang kriminal dan sebagai pemeriksaan taraf ketiga.
Tes
Proyektif
Cara lain untuk mengatur atau menilai kepribadian
adalah dengan menggunakan tes proyektif. Orang yang dinilai akan
memprediksikan dirinya melalui gambar atau hal-hal lain yang
dilakukannya. Tes proyektif pada dasarnya memberi peluang kepada
testee (orang yang dites) untuk memberikan makna atau arti atas hal
yang disajikan; tidak ada pemaknaan yang dianggap benar atau salah.
Jika kepada subjek diberikan tugas yang menunut
penggunaan imajinasi, kita dapat menganalisis hasil fantasinya untuk
menguur cara dia merasa dan berpikir. Jika melakukan kegiatan yang
bebas, orang cenderung menunjukkan dirinya, memantulkan (proyeksi)
kepribadiannya untuk melakukan tugas yang kreatif. Jenis yang
termasuk tes proyektif adalah:
Tes
Rorschach
Tes
yang dikembangkan oleh seorang dkter psikiatrik Swiss, Hermann
Rorschach, pada tahun 1920-an, terdiri atas sepuluh kartu yang
masing-masing menampilkan bercak tintan yang agak kompleks. Sebagian
bercak itu berwarna; sebagian lagi hitam putih. Kartu-kartu tersebut
diperlihatkan kepada mereka yang mengalami percobaan dalam urutan
yang sama. Mereka ditugaskan untuk menceritakan hal apa yang
dilihatnya tergambar dalam noda-noda tinta itu. Meskipun noda-noda
itu secara objektif sama bagi semua peserta, jawaban yang mereka
berikan berbeda satu sama lain. Ini menunjukkan bahwa mereka yang
mengalami percobaan itu memproyeksikan sesuatu dalam noda-noda itu.
Analisis dari sifat jawaban yang diberikan peserta itu memberikan
petunjuk mengenai susunan kepribadiannya.
TesApersepsi Tematik (Thematic Apperception Test/TAT)
Tes
apersepsi tematik atau Thematic Apperception Test (TAT), dikembangkan
di Harvard University oleh Hendry Murray pada tahun 1930-an. TAT
mempergunakan suatu seri gambar-gambar. Sebagian adalah reproduksi
lukisan-lukisan, sebagian lagi kelihatan sebagai ilustrasi buku atau
majalah. Para peserta diminta mengarang sebuah cerita mengena
tiap-tiap gambar yang diperlihatkan kepadanya. Mereka diminta membuat
sebuah cerita mengenai latar belakang dari kejadian yang menghasilkan
adegan pada setiap gambar, mengenai pikiran dan perasaan yang dialami
oleh orang-orang didalam gambar itu, dan bagaimana episode itu akan
berakhir. Dalam menganalisis respon terhadap kartu TAT, ahli
psikologi melihat tema yang berulang yang bisa mengungkapkan
kebutuhan, motif, atau karakteristik cara seseorang melakukan
hubungan antarpribadinya.
Inventori kepribadian adalah kuesioner yang
mendorong individu untuk melaporkan reaksi atau perasaannya dalam
situasi tertentu. Kuesioner ini mirip wawancara terstruktur dan ia
menanyakan pertanyaan yang sama untuk setiap orang, dan jawaban
biasanya diberikan dalam bentuk yang mudah dinilai, seringkali dengan
bantuan komputer. Menurut Atkinson dan kawan-kawan, investori
kepribadian mungkin dirancang untuk menilai dimensi tunggal
kepribadian (misalnya, tingkat kecemasan) atau beberapa sifat
kepribadian secara keseluruhan. Investori kepribadian yang terkenal
dan banyak digunakan untuk menilai kepribadian seseorang ialah: (a)
Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI), (b) Rorced-Choice
Inventories, dan (c) Humm-Wadsworth Temperament Scale (H-W
Temperament Scale).
MMPI
terdiri atas kira-kira 550 pernyataan tentag sikap, reaksi emosional,
gejala fisik dan psikologis, serta pengalaman masa lalu. Subjek
menjawab tiap pertanyaan dengan menjawab “benar”, “salah”,
atau “tidak dapat mengatakan”. Pada prinsipnya, jawaban mendapat
nilai menurut kesesuaiannya dengan jawaban yang diberikan oleh
orang-orang yang memiliki berbagai macam masalah psikologi. MMPI
dikembangkan guna membantu klinis dalam mendiagnosis gangguan
kepribadian. Para perancang tes tidak menentukan sifat mengukurnya,
tetapi memberikan ratusn pertanyaan tes untuk mengelompokkan
individu. Tiap kelompok diketahui berbeda dari normalnya menurut
kriteria tertentu. Kelompok kriteria terdiri atas individu yang telah
dirawat dengan diagnosis gangguan paranoid. Kelompok kontrol terdiri
atas orang yang belum pernah didiagnosis menderita masalah
psikiatrik, tetapi mirip dengn kelompok kriteria dalah hal usia,
jenis kelamin, status sosioekonomi, dan variabel penting lain.
Rorced-Choice
Inventories
Rorced-Choice
Inventories atau Inventori Pilihan-Paksa termasuk klasifikasi tes
yang volunter. Suatu tes dikatakan volunter bila subjek dapat memilih
pilihan yang lebih disukai, dan tahu bahwa semua pilihan itu benar,
tidak ada yang salah (Muhadjir,1992). Subjek, dalam hal ini, diminta
memilih pilihan yang lebih disukai, lebih sesuai, lebih cocok dengan
minatnya, sikapnya, atau pandangan hidupnya.
Humm-Wadsworth
Temperament Scale (H-W Temperament Scale)
H-W
Temperament Scale dikembangkan dari teori kepribadian Rosanoff
(Muhadjir, 1992). Menurut teori ini, kepribadian memiliki enam
komponen, yang lebih banyak bertolak dari keragaman abnomal, yaitu:
-
Schizoid Autistik, mempunyai tendensi tak konsisten, berpikirnya lebih mengarah pada khayalan.
-
Schizoid Paranoid, mempunyai tendensi tak konsisten, dengan angan bahwa dirinya penting.
-
Cycloid Manik, emosinya tidak stabil dengan semangat berkobar.
-
Cycloid Depress, emosinya tak stabil dengan retardasi dan pesimisme.
-
Hysteroid, ketunaan watak berbatasan dengan tendensi kriminal.
-
Epileptoid, dengan antusiasme dan aspirasi yang bergerak terus.
H-W
Temperament Scale tersusun dalam sejumlah item yang berfungsi untuk
memilahkan kelompok yang patologik dari kelompok penderita hysteroid,
misalnya, diasumsikan memiliki mental kriminal.
Masih banyak metode dan alat-alat lain dalam
mengukur kepribadian. Penjelasan di atas hanya sekian dari beberapa
metode dan alat yang sering digunakan. Metode pengukuran kepribadian
juga akan semakin berkembang dengan semakin berkembangnya penelitian
tentang kepribadian.
Daftar Pustaka
Baihaqi,
MIF, Drs, M.Si, dkk. 2005. Psikiatri Konsep Dasar dan
Gangguan-Gangguan. Bandung: PT Refika Aditama
Sobur,
Alex, Drs, M.Si. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.
Sarwono,
Sarlito Wirawan, Dr. 2000. Pengantar
Umum Psikologi. Jakarta: PT Bulan
Bintang
sumber : http://goo.gl/I4y57D
Coretan Hati
malam...sendiri..termenung..dalam kisah ini...
aku ingin sekali merasakan ketulusan cinta dalam hati ini...tapi apakah mungkin??
hati remuk ketika kau tak lagi denganku..canda tawa dulu pernah kita rasakan bersama tapi mengapa kini kau semakin jauh dan menjauhi kehidupan ku ini.aku ingin sangat merasakan betapa ketulusan cinta darimu.tak pernah terfikirkan akan cinta ini.hanya Tuhan yang tahu tentang perasaanku yang begitu gelap dan rapuh.semangat hidup tak ada lagi.ketika cinta itu telah tiada dan menghilang.....
aku ingin sekali merasakan ketulusan cinta dalam hati ini...tapi apakah mungkin??
hati remuk ketika kau tak lagi denganku..canda tawa dulu pernah kita rasakan bersama tapi mengapa kini kau semakin jauh dan menjauhi kehidupan ku ini.aku ingin sangat merasakan betapa ketulusan cinta darimu.tak pernah terfikirkan akan cinta ini.hanya Tuhan yang tahu tentang perasaanku yang begitu gelap dan rapuh.semangat hidup tak ada lagi.ketika cinta itu telah tiada dan menghilang.....
Coretan Hati × Lampung × Pringsewu
sukoharjo 3 pringsewu 02.53 am
tak terasa sudah berbulan-bulan apa mungkin setahun tidak pernah post artikel.apa kabar semua kawan bagaimana hari-harimu? kali ini awal kali saya post mungkin sedikit ke arah curhat ya?hmm....agak lebay tapi no lebay.hal yang wajar dalam kehidupan ini kita curhat iya bukan" karena dalam kehidupan itu selalu ada masalah yang timbul dari segala hal.kadang kehidupan ini tak selalu dan sejalan apa yang kita inginkan?ya begitulah kehidupan dalam hidup manusia berencana tetapi Tuhan lah yang menentukan.akhir-akhir ini banyak sekali masalah yang datang silih berganti tapi kita harus kuat dan mampu menghadapinya.tak terasa juga 2015 sudah berjalan satu bulan dan di tahun ini begitu banyak harapan yang semoga bisa tercapai...Amin. dan masalah hati kadang ingat dan kembali karena seorang sosok wanita yang sulit di lupakan tapi ingin dilupakan.ingin rasanya memutar kembali waktu.berharap dan berdoa semoga bisa dilalui.udah bingung mau curhat apa lagi udah lama tidak posting rasanya masih agak malu and sedikit gerogi. :P
tak terasa sudah berbulan-bulan apa mungkin setahun tidak pernah post artikel.apa kabar semua kawan bagaimana hari-harimu? kali ini awal kali saya post mungkin sedikit ke arah curhat ya?hmm....agak lebay tapi no lebay.hal yang wajar dalam kehidupan ini kita curhat iya bukan" karena dalam kehidupan itu selalu ada masalah yang timbul dari segala hal.kadang kehidupan ini tak selalu dan sejalan apa yang kita inginkan?ya begitulah kehidupan dalam hidup manusia berencana tetapi Tuhan lah yang menentukan.akhir-akhir ini banyak sekali masalah yang datang silih berganti tapi kita harus kuat dan mampu menghadapinya.tak terasa juga 2015 sudah berjalan satu bulan dan di tahun ini begitu banyak harapan yang semoga bisa tercapai...Amin. dan masalah hati kadang ingat dan kembali karena seorang sosok wanita yang sulit di lupakan tapi ingin dilupakan.ingin rasanya memutar kembali waktu.berharap dan berdoa semoga bisa dilalui.udah bingung mau curhat apa lagi udah lama tidak posting rasanya masih agak malu and sedikit gerogi. :P
kehidupan
Pengimplementasian rasa cinta pada setiap individu akan berbeda. Perbedaan ini kemungkinan terjadi diantara wanita dan pria. Perbedaan jenis kelamin kemungkinan ikut menentukan perbedaan cinta, karena jenis kelamin merupakan perbedaan yang paling fundamental, baik secara fisik maupun psikologis.
Jenis kelamin ternyata merupakan salah satu kategori dasar dalam kehidupan sosial. Waktu bertemu dengan orang baru, pasti individu akan berusaha mengidentifikasikan individu sebagai pria dan wanita. Kategori jenis kelamin biasanya terjadi secara otomatis, tanpa perlu banyak dipikir.
Jenis kelamin adalah perbedaan yang khas antara pria dan wanita atau antara organisme yang memproduksi sel telur dan sel sperma (Chaplin, 1995). Selain itu, ditambahkan juga bahwa seks atau jenis kelamin adalah sebuah perbedaan yang penting atau berarti antara pria dan wanita pada sifat-sifat jasmaniah dan rohaniah (mentalnya).
Menurut Baron dan Byrne (2000), jenis kelamin didefinisikan sebagai istilah biologis yang secara genetik menentukan perbedaan antara pria dan wanita secara anatomi dan fisiologis. Baron dan Byrne juga menjelaskan bahwa jenis kelamin berkaitan dengan peran, tingkah laku, kesukaan, dan atribut-atribut lain yang mendefinisikan pengertian pria dan wanita dalam suatu kebudayaan.
Perbedaan antara pria dan wanita dapat dilihat dari ciri-ciri fisik maupun psikis yang dimilikinya. Ciri-ciri fisik pria diantaranya mempunyai lebaran bahu lebih besar dari panggul, payudara tidak berkembang seperti pada wanita, suara keras atau berat, glutea (pantat) sedikit berisi atau tidak sama sekali. Ciri-ciri fisik wanita diantaranya mempunyai lebaran bahu lebih kecil dari panggul, payudara yang berkembang mulai dari masa pubertas hingga dewasa, suara halus atau lembut atau merdu, glutea (pantat) yang lebih berisi (Aidil, 2005).
Selain ciri-ciri fisik di atas, terdapat juga ciri-ciri psikis (psikologis) yang membedakan antara pria dan wanita, dimana ciri-ciri tersebut antara lain menunjukkan bahwa pria memiliki sifat yang agresif, tidak emosional, objektif, logis, dominan, ambisius. Wanita memiliki sifat yang lemah lembut, cerewet, bijaksana, peka terhadap perasaan orang lain, tertarik pada penampilan diri, mengungkapkan perasaan yang lemah lembut, mudah menangis, kebutuhan akan rasa aman yang besar (Rosenkrantz, dkk. dalam Sears, dkk., 1992).
Menurut Dagun (1992), pria memiliki sifat yang berbeda dengan wanita, diantaranya sangat bebas, hampir memendamkan emosi, dapat membuat keputusan, mudah memisahkan pikiran dan perasaan, tidak pernah suka penampilan, bebas membicarakan seks dengan teman pria. Wanita memiliki sifat yang tidak bebas, tidak memendamkan emosi, sangat mudah terpengaruh, sangat ketergantungan, segan membicarakan seks dengan teman pria.
Mencari dan menemukan calon pasangan hidup biasanya dimulai dengan suatu interaksi yang terjadi antar dua individu dewasa muda yang lambat laun akan menimbulkan suatu kedekatan secara emosional, sehingga puncak pengalaman psikososial tampaknya tercapai pada masa dewasa awal. Pada masa ini, individu mulai mengkristalisasi hubungan dengan seorang individu yang paling dicintai, dipercayai atau dibina sebelumnya yang dikenal dengan istilah pacaran.
Hubungan pacaran biasanya diawali dengan adanya daya tarik tertentu. Kemudian lama-kelamaan pacaran memungkinkan berkembangnya rasa cinta, perhatian, kehangatan, serta interaksi yang berarti antara pria dan wanita. Pacaran terdiri dari elemen yang mencakup adanya aktivitas atau peristiwa tertentu yang dialami dan dinikmati bersama oleh sepasang individu yang berbeda jenis (Duvall & Miller, dalam Anindya, 2007).
Namun, di dalam menjalin suatu hubungan pacaran tidak selamanya akan berjalan lancar, ada saja masalah yang sering timbul yang biasanya berkaitan dengan salah satu dari ketiga komponen cinta di atas.
Masalah yang sering timbul biasanya berkaitan dengan salah satu dari ketiga komponen cinta tersebut. Misalnya dalam hubungan pacaran, masalah yang sering timbul adalah wanita selalu memberikan sekaligus mengharapkan perhatian, pengertian, dukungan emosional, menghargai pasangannya dimana hal ini berkaitan dengan komponen intimacy, akan tetapi pria kurang menunjukkan hal-hal tersebut. Pria lebih mendominasi suatu hubungan dengan komponen passion misalnya dengan mengekspresikan makna cinta dengan cara melakukan tingkah laku seksual mulai dari berpegangan tangan, berciuman, bahkan sampai melakukan hubungan intim. Bahkan survey yang dilakukan oleh Men’s Health Indonesia (dalam Femina, 2007) menunjukkan bahwa 49% pria Indonesia mengatakan bahwa seks di luar nikah bukanlah hal yang salah. Artinya bahwa pria cenderung lebih mengutamakan komponen passion daripada komponen-komponen yang lainnya dalam mengeksperikan cintanya. Banyak juga timbul masalah yang berkaitan dengan komponen commitment, seperti hubungan sepasang kekasih yang sudah lama berpacaran, namun pada saat ditanya komitmennya untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius, pria akan ‘maju mundur’ mengenai hal teresebut. Menurut buku Why Men Marry Bitches yang ditulis oleh Sherry Argov (dalam Femina, 2007) dikatakan bahwa ide untuk menikah memang menakutkan untuk pria dibandingkan untuk wanita. Hal ini terjadi karena beberapa faktor. Pertama, pria takut terjebak dalam wanita yang salah dan membuat ia tidak bahagia seumur hidupnya. Kedua, pria takut, jika dia kurang berhasil dalam karirnya, istrinya akan berkhianat dengan pria lain yang lebih sukses. Ketiga, pria lebih takut bercerai daripada wanita.
Masih ada beberapa contoh kasus atau fenomena yang berkaitan dengan hal tersebut yang dikutip dalam majalah Femina (2007), diantaranya seperti sepasang kekasih yang sudah berpacaran selama 2,5 tahun dan rencananya akan menikah, namun pria memutuskan hubungan tersebut dengan alasan belum siap menikah dan butuh waktu menyendiri, dan masih banyak masalah-masalah lainnya.
Berbedanya perwujudan tingkah laku antara pria dengan wanita terhadap ketiga komponen cinta tersebut dapat menyebabkan ketidakseimbangan pemenuhan tingkah laku dari komponen- komponen cinta. Hal ini apabila tidak ditindaklanjuti oleh kedua pasangan dan tidak dikomunikasikan dengan baik, maka hubungan tersebut dapat berakhir. Pada akhirnya dapat dikatakan bahwa semakin sering munculnya perbedaan dalam perwujudan tingkah laku dari komponen-komponen cinta tersebut, maka semakin besar peluang untuk berakhirnya suatu hubungan (dalam hal ini adalah hubungan pacaran).
sumber http://www.psychologymania.com/2012/08/perbedaan-rasa-cinta-antara-laki-laki.html